Sabtu, 04 Januari 2014

Siapakah Syeikh AL ALbani ?


Muhamad Nasirudin Al Albani
 
 Di dalam sebuah laman web,penulis ada membaca tentang artikel yang menyerang dan menghina habis-habisan kepada seorang ulama muhaditsin ini...Atas rasa cinta penulis kepada ulama, maka penulis telah mencari maklumat dan sejarah lengkap bagi mempertahankan maruah beliau daripada di hina habis-habisan oleh penyebar fitnah...Tulisan2 mereka tidak lain hanya ingin mengajak umat islam membenci beliau tanpa diberi peluang untuk dibersihkan namanya...mereka hanya bergantung kepada "dikatakan" Khabarnya" di mana kata-kata mereka tidak bersandarkan sumber sejarah yang benar dari kitab2 yang mengakibatkan perpecahan dan fitnah berterusan ...Di sini penulis mahu pencari kebenaran menilai sendiri atas apa yang mereka maklumkan dan menjauhkan diri dari menerima dan menyokong fitnah yang berlaku..semoga Allah Taala mengampunkan kita dari dosa fitnah yang besar ini..
Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin al-Haj Nuh al-Albani lahir pada tahun 1333 H (1914) di Ashqodar (Shkodra), ibu kota Albania yang lampau. Beliau dibesarkan di tengah keluarga yang tak berpunya lantaran ketekunan dan keseriusan mereka terhadap ilmu, khususnya ilmu agama dan ahli ilmu (ulama). Ayah al-Albani, yaitu al-Haj Nuh, adalah lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syariat di ibu kota negara Turki Usmani (yang kini menjadi Istanbul). Beliau wafat pada hari Jumat malam, 21 Jumada Tsaniyah 1420 H, atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999, di Yordania.
 

Pendidikan

Ketika Raja Ahmet Zogu naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, Syeikh Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhijrah ke Syam (Suriah, Yordania dan Lebanon sekarang). Ia sekeluarga pun menuju Damaskus.
Setiba di Damaskus, Syeikh al-Albani kecil mulai aktif mempelajari Bahasa Arab. Ia masuk madrasah yang dikelola Jum'iyah al-Is'af al-Khairiyah hingga kelas terakhir tingkat Ibtida'iyah. Selanjutnya, ia meneruskan belajarnya langsung kepada para syeikh ulama. Ia mempelajari al-Qur'an dari ayahnya sampai selesai, selain mempelajari pula sebagian fiqih madzhab, yakni madzhab Hanafi, dari ayahnya.
Syeikh al-Albani juga mempelajari ketrampilan memperbaiki jam dari ayahnya sampai mahir betul, sehingga ia menjadi seorang ahli yang mahsyur. Ketrampilan ini kemudian menjadi salah satu mata pencariannya.
Pada umur dua puluh tahun, al-Albani mulai mengonsentrasikan diri pada ilmu hadits lantaran terkesan dengan pembahasan-pembahasan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Kegiatan pertama di bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul al-Mughni 'an Hamli al-Asfar fi Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar, sebuah kitab karya al-Iraqi, berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya' Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali. Kegiatan Syeikh Al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya yang berkomentar, "Sesungguhnya ilmu hadits adalah pekerjaan orang-orang pailit."
Namun, Syeikh al-Albani justru semakin menekuni dunia hadits. Pada perkembangan berikutnya, Syeikh al-Albani tidak memiliki cukup uang untuk membeli kitab. Karenanya, ia memanfaatkan Perpustakaan azh-Zhahiriyah di sana (Damaskus), di samping juga meminjam buku dari beberapa perpustakaan khusus. Karena sibuknya, ia sampai-sampai menutup kios reparasi jamnya. Ia tidak pernah beristirahat menelaah kitab-kitab hadits, kecuali jika waktu sholat tiba.
Akhirnya, kepala kantor perpustakaan memberikan sebuah ruangan khusus di perpustakaan untuk beliau. Bahkan kemudian ia diberi wewenang untuk membawa kunci perpustakaan. Dengan demikian, ia menjadi leluasa dan terbiasa datang sebelum pengunjung lain datang. Begitu pula, ketika orang lain pulang pada waktu sholat dhuhur, ia justru pulang setelah sholat isya. Hal ini dijalaninya sampai bertahun-tahun.

 Pengalaman penjara

Syeikh al-Albani pernah dipenjara dua kali. Kali pertama selama satu bulan dan kali kedua selama enam bulan. Itu tidak lain karena gigihnya ia mendakwahkan sunnah, memurnikan ajaran agama Islam, dan memerangi bid'ah, sehingga orang-orang yang tidak menyukainya dan bahkan menebarkan fitnah.

Beberapa tugas yang pernah diamanahkan.

Syeikh al-Albani pernah mengajar di Jami'ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama tiga tahun, sejak tahun 1381-1383, mengajar tentang hadits dan ilmu-ilmu hadits. Setelah itu, ia pindah ke Yordania. Pada tahun 1388 H, Departemen Pendidikan meminta Syeikh al-Albani menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah perguruan tinggi di kerajaan Yordania. Tetapi, situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkannya memenuhi permintaan itu. Pada tahun 1395 H hingga 1398 H, ia kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majelis Tinggi Jam'iyah Islamiyah di sana. Ia mendapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Arab Saudi berupa King Faisal Foundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H (1999 M).

Karya

Karya Syeikh al-Albani amat banyak, di antaranya ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa naskah, dan ada yang hilang. Semua berjumlah 218 judul. Beberapa contoh karyanya adalah:

Karya Ringkasan Kitab Hadits


 Karya Induk

  • Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah wa Syai min Fiqhiha wa Fawaidiha (Silsilah Hadits Shahih dengan Beberapa Fikih dan Faedahnya)
  • Silsilah al-Ahadits adh-Dha'ifah wa al-Maudhu'ah wa Atsaruha as-Sayyi` fi al-Ummah (Silsilah Hadits Lemah dan Palsu dan Pengaruh Buruknya terhadap Umat)
  • Irwa al-Ghalil fi Takhrij Manar as-Sabil

Kitab Shahih al-Arba'ah

  • Shahih Sunan Abu Daud
  • Shahih Sunan at-Turmudzi
  • Shahih Sunan an-Nasa`i
  • Shahih Sunan Ibnu Majah

 Kitab Dha'if al-Arba'ah

  • Dha'if Sunan Abu Daud
  • Dha'if Sunan at-Turmudzi
  • Dha'if Sunan an-Nasa`i
  • Dha'if Sunan Ibnu Majah

Kitab tentang Tata Cara Shalat

  • Shifah Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam al-Kitab al-Umm au al-Ashl au al-Kabir (Buku Induk, Buku Asal, atau Buku Besar dari Sifat Shalat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam) atau Ashl Shifah Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam], tiga jilid kitab ini beliau ringkas menjadi sebuah kitab:
  • Shifah ash-Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam min at-Takbir ila at-Taslim Kaannaka TarahaShalat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari takbir hingga salam seolah-olah engkau melihatnya), kitab ini juga beliau ringkas menjadi: (Sifat
  • Talkhish Shifah ash-Shalah an-Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Ringkasan Sifat Shalat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam)

Karya Lain

  • Shahih al-Adab al-Mufrad li al-Bukhari
  • Dha'if al-Adab al-Mufrad li al-Bukhari
  • Zhilal al-Jannah fi Takhrij Kitab as-Sunnah li Ibn Abi 'Ashim (Naungan Surga dalam Takhrij Kitab as-Sunnah-nya Ibnu Abi Ashim)
  • At-Tawassul, Anwa'uhu wa Ahkamuhu (Tawassul, Berbagai Jenis dan Hukumnya)
  • Adabuz-Zifaf fi as-Sunnah al-Muthahharah (Adab Pernikahan menurut Sunnah yang Suci)
  • Ar-Radd Al-Mufhim (Bantahan Tuntas)
  • Al-Ajwibah an-Nafi'ah ala As'ilah Masjid al-Jami'ah (Jawaban yang Bermanfaat dari Pertanyaan Masjid Jami)
  • Ahkam al-Jana'iz wa Bida'uha (Hukum Jenazah dan Bid'ah-Bid'ahnya)
  • Al-Isra wa al-Mi'raj wa Dzikru Ahaditsihima wa Takhrijiha ba Bayan Shahihiha min Saqimiha (Isra Mi'raj dengan Pemaparan Hadits-haditsnya, Takhrij, dan Penjelasan mana yang Shahih dan yang Tidak)
Di samping itu, beliau juga memiliki kaset ceramah, baik tentang penjelasan ilmu, bantahan ilmiah dalam Islam, sampai masalah-masalah agama Islam lainnya.
Selanjutnya, Syaikh al-Albani berwasiat agar perpustakaan pribadinya; baik berupa buku-buku yang sudah dicetak, buku-buku fotokopian, manuskrip-manuskrip (yang ditulis olehnya sendiri ataupun orang lain); semuanya diserahkan ke perpustakaan Jami'ah di Madinah pada saat ia menjadi pengajar di sana.

Murid

Beliau memiliki banyak murid. Yang terkenal di antara mereka adalah:
 
 Menjawab cemuhan yang dilontarkan keatasnya.
Terdapat golongan yang memutarkan perkataan dari Syeikh Al Albani, dengan perkataan itu, beliau diserang habis-habisan tanpa dalil dan kajian yang kuat...Yang mengakibatkan umat islam membenci beliau kerana tulisan mereka...Diletakkan gambar beliau untuk masyarakat mengenal dan menghina beliau...( gambar penfitnah tidak diletakkan)
Di sini, penulis mengkaji dan diharap pembaca dapat membuat penilaian terhadap perkara ini. Semoga kita mendapat cahaya kebenaran dan mengampunkan dosa-dosa kita di atas kesilapan kita..
Dalam tulisan beliau (Albani), beliau pernah berkata bahawa : Sayanzilu Isa, wasayahkum bil Quran, wa la bittaurat, wala bil injil wala bil Fiqh Abi Hanifah. 
Maksudnya: Akan turun Nabi Isa, baginda akan menghukum dengan Al quran, tidak dengan Taurat dan Injil, dan tidak pada Kitab  Abi Hanifah.
Maka dengan perkataan itu, maka golongan yang memutar-belitkan kenyataan tersebut dengan menyatakan bahawa Albani menghina Abi Hanifah dan menyamakan dengan kitab taurat dan injil yang telah palsu.
** Tetapi Hakikat yang sebenarnya sekiranya di baca habis tulisannya, beliau menyatakan begitu adalah kerana beliau menolak taasub masyarakat ketika itu kepada kepada Mazhab Hanafi secara berlebih-lebihan, tidak menerima mazhab lain ketika itu dengan pegangan mereka yang  menyatakan bahawa " Kalaulah Nabi Isa Turun, baginda juga akan menggunakan kitab Abi Hanifah." 
 Tuduhan berat keatas beliau.. 
Ada pendapat yang menyatakan bahawa beliau telah mengkafirkan seluruh umat islam Palestin.. Disertakan bukti dengan tulisan beliau untuk menunjukkan bukti sebagai menyokong hujah mereka.. begitu juga tuduhan bahawa harus berzina keatas isteri-isteri nabi..Adakah benar dakwaan itu?
Hujahan Penulis web.
Sebagai seorang yang belajar dan menuntut agama islam, kita dapat mengetahui bahawa tuduhan itu adalah fitnah semata-mata.. Malah sesiapa saja yang mengetahui hakikat dan kebenaran juga akan menolaknya walaupun tanpa hujah, melainkan mereka yang membenci kepada ulama-ulama dahulu dan sekarang...Perkara biasa ulama tidak disukai, kerana Rasulullah semulia-mulia makhlukpun mempunyai musuh seagama, yang dipanggil sebagai munafiq, apatah lagi ulama yang mereka tidak mengenali, hanya mendengar khabar-khabar dari orang lain...Mereka mengeluarkan bukti dari kitab tulisan beliau,dan diterjemah dengan terjemahan yang salah,semata-mata untuk menghina dan membuat kecelaruan kepada masyarakat islam yang tidak mengetahui bahasa arab..berikut adalah terjemahan sebenar dari kitabnya yang tidak ada kena-mengena langsung dengan kata-kata fitnah yang mengafirkan umat islam..
Syeikh Nasarudin AlAlbani apabila ditanya berkenaan apakah hukumnya bagi satu kumpulan islam untuk berhijrah dan keluar dari negeri mereka yang didalamnya mereka menerima seksaan dan dihalau dari negeri mereka, adakah harus mereka keluar darinya untuk keselamatan mereka?
Maka syeikh telah menjawab dengan sebaik-baik jawapan..beliau telah menyatakan bahawa wajib bagi kumpulan islam tersebut untuk keluar ke negeri islam yang lebih baik untuk keselamatan agama dan nyawa mereka..beliau telah menyatakan sejarah Rasulullah dan para sahabat ketika mereka kebanyakkan menerima seksaan dari orang Musyrik ketika di mekah, maka diatas perintah Allah Taala, mereka telah melakukan satu penghijrahan ke madinah untuk mencari kekuatan bagi menghadapi kaum musyrik mekah apabila mereka pulang nanti ke negeri asal kelak...Begitu juga kaum muslimin yang ditindas, dan dihalau oleh orang kafir agar keluar dari negeri mereka kesebuah negeri yang aman dan selamat untuk mengerjakan amalan dan syiar islam...contohnya israel dan palestin...mereka diseksa dan dihalau dari kampung halaman, maka wajib mereka keluar dari bandar yang dizalimi dan cuba memcari & membina kekuatan di negara orang bagi mendapatkan tanahair mereka yang dirampas semula...Alangkah baiknya sekiranya mereka memahami maksud Syeikh dalam hal ini, tetapi disebabkan mereka membenci beliau, mereka telah berkata bahawa syeikh menyebelahi israel dan mengkafirkan umat islam Palestin...sedangkan tidak ada satu perkataan pun yang mempunyai kandungan tersebut...Maka itulah sebesar-besar fitnah keatas beliau..
Begitu juga dengan tuduhan beliau yang menyatakan Harus berzina keatas isteri Nabi s.a.w...Ini juga merupakan sebesar-besar fitnah keatas Syeikh Albani...kita sedia maklum bahawa dosa besar sesiapa mengeluarkan kenyataan itu, begitu juga sekiranya ianya datang dari seorang ulama, maka inilah sebesar-besar fitnah...tuduhan ini meleset tanpa bukti...barangsiapa yag mempercayai fitnah tersebut, hendaklah dia bertaubat dengan sebenar-benar taubat, sebelum Allah taala menurunkan azab keatasnya sebelum meninggal...Sekiranya tidak dirasai azabnya di dunia, maka ianya kan diterima di Akhirat dengan azab yang berganda-ganda kerana fitnah ini...Adalah tidak masuk akal tuduhan ini, maka sesiapa yang beriktikad dan mempercayainya, maka dia telah melakukan sebesar-besar dosa terhadap seorang ulama... 
Penulis tidak memahami mengapa mereka begitu membenci beliau, penulis pun tidak sempat mengenali Syeikh tersebut, tetapi atas dasar cintanya penulis kepada ulama, maka penulis menolak tuduhan ini...kerana penulis tidak pernah mendapat ajaran tuduhan ini dari seorangpun ulama-ulama ASWJ...Dan atas dasar takutnya penulis diatas tuduhan ini yang akan menyebabkan tuduhan tersebut akan kembali kepada sang penuduh sekiranya dakwaan kafir ini tergelincir...Nauzubillah min zalik...Semoga Allah taala menjadikan hati kita sentiasa menyanyang para ulama dan dijauhkan dari fitnah ini... wallahu alam...
 
Semoga dengan dalil ini, penulis dapat menghuraikan dan menyelesaikan masalah yang berlaku, dan menjauhkan dari mengeji dan menfitnah beliau yang alim lagi berjasa kepada umat islam ini....
Anda baca diatas, dan cuba fikir yang mana benar dan salah, yang mana hakikat, yang mana fitnah..kerana ditakuti fitnah dari tulisan dan pemahaman kita, akan membawa perpecahan kepada masyarakat islam seluruhnya yang tidak mempelajari agama dan bahasa..wallahu alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar